BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan
reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok.
Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi
sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat
yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak
sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi
sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara
langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap
termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam
ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi
sosial tidak langsung.
Faktor
yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial
yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis yang meniru
menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi sosial
yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda,
dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga
dipengaruhi karena iklan.
Indentifikasi
adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang
mengindentikkan (menjadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan
kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang
didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain.
Empati
adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban
bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat
asosiatif dan disasosiatif Asosiatif
meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) Intinya
interaksi social yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll. Contoh
kerja sama antara depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom dalam program
Jardiknas.
Disasosiatif
meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang
tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak
memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang
pengemis dengan cara membentak.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah
tindakan sosial dalam masyarakat ?
2. Apa
yang dimaksud dengan interaksi sosial ?
3. Apa
sajakah ciri – ciri interaksi sosial ?
4. Bagaimana
bentuk dari interaksi sosial ?
5. Faktor
apa saja yang mempengaruhi perubahan sosial ?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penulisannya adalah sebagai berikut :
1. Memahami
tindakan sosial dalam masyarakat.
2. Memahami
pengertian interaksi sosial.
3. Mengetahui
ciri – ciri interaksi sosial.
4. Memahami
bentuk interaksi sosial.
5. Mengetahui
faktor yang mempengaruhi perubahan sosial.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Tindakan
Sosial
a. Pengertian
Tindakan Sosial
Tindakan
atau aksi berarti pmbuatan atau sesuatu yang dilakukan. Secara sosiologis,
tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar atau
tidak disadari, sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai makna subyektif
bagi pelakunya.
b. Ciri-cici
Tindakan Sosial
Bentuk
tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial, maka
terdapat lima ciri pokok yang menjadi sasaran sosiologi, yaitu:
1. Tindakan
manusia yang menurut si aktor mengandung makna subyektif, hal ini meliputi
tindakan nyata.
2. Tindakan
nyata yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.
3. Tindakan
yang berpengaruh positif dari suatu situasi, maka tindakan tersebut akan
diulang.
4.
Tindakan itu diarahkan pada seseorang
atau pada individu.
c. Faktor
Pendorong Melakukan Tindakan Sosial
Manusia
merupakan makhluk yang tidak akan bisa hidup tanpa manusia lain, sbab secara
biologis manusia adalah makhluk yang palin lemah. Sejak dilahirkan ke dunia,
manusia mempunyai dua hasyat atau keinginan pokok, yaiyu keinginan pokok, yaitu
keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyaraakat)
dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam di skitarnya.
Untuk
memperoleh kedua hasrat tersebut, manusia menggunakan akalnya (pikiran,
perasaan, dan kehendak). Menyadari kelemahan dan kekurangannya dalam
menyesuaikan diri serta menghadapi tantangan alam yang tidak mungkin dilakukan
secara sendiri-sendiri atau perorangan, manusia menghimpun diri dan
mengelompokan dirinya dengan manusia lain yang kemudian disebut masyarakat.
d. Bentuk-bentuk
Tindakan Sosial
Pada
dasarnya tindakan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial terdiri
dari dua tindakan pokok yaitu tindakan lahiriah dan tindakan batiniah, sbagai
berikut:
1. Tindakan
lahiriah adalah tata cara bertindak yang tampak atau dapat dilihat dan cendeung
ditiru secara berulang-ulang oleh banyak orang.
2. Tindakan
batiniah adalah cara berfikir, berperasaa, dan berkehendak yang dingkapkan
dalam sikap dan bertindak, dilakukan berulang kali dan di ikuti oleh banyak
orang.
Di
dalam kehidupan masyarakat, kita dapat mengenali beberapa pola tindakan
bathiniah yang terdiri dari bantuk-bentuk sebagai berikut:
a) prasangka
(prejudice), adalah anggapan atau penilaian terhadap suatu penomana tanpa di
tunjang dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
b) sikap
sosial (social attitude), adalah suatu bentuk pola perilaku lahiriah dan
bathiniah terhadap fenomena atua gejala yang mempunyai arti sosial.
c) pendapat
umum (publik opinion), adalah suatu komposisi pikiran masyarakat yang berpola
dan dibentuk dari beberapa golongan atau kelompok.
d) propagan,
adalah suatu makanisme kegiatan yang dilakukan denga cara mempengaruhu massa
atau publik agar mau untuk menerima pola fikiran tertentu.
B.
Interaksi Sosial
a. Pengertian
Interaksi Sosial
Interaksi
sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan
sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan
individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun
antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana
simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya
oleh mereka yang menggunakannya.
Proses
Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak
terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara
seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap
namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses
penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu.
Interaksi
sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak
sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya
hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian
tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.
b. Syarat
Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat
terjadinya interaksi adalah :
1. Adanya
kontak sosial
2. Komunikasi
c. Faktor-faktor
yang membentuk interaksi sosial
Interaksi
sosial terbentuk oleh faktor – faktor berikut ini :
1. Tindakan
Sosial
2. Kontak
SosiaL
3. Komunikasi
Sosial
Sumber
informasi yang mendasari interaksi :
Æ Warna
kulit
Æ Usia
Æ Jenis
kelamin
Æ Penampilan
fisik
Æ Bentuk
tubuh
Æ Pakaian
Æ Wacana
d. Ciri
– Ciri Interaksi Sosial
Proses
interaksi sosial di dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
1. Adanya
dua orang pelaku atau lebih.
2. Adanya
hubungan timbal-balik antar pelaku.
3. Diawali
dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung atau tidak langsung.
4. Mempunyai
maksud dan tujuan yang jelas.
C.
Bentuk – Bentuk Interaksi Sosial
a. Bentuk-bentuk
interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif
Dapat
terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan
suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu
keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu
atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk
mencapai suatu kestabilan.
Sedangkan
Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi
mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan
kelompok
b. Bentuk
interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif
Ini
dapat terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan
merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia
yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk
kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara
persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses
sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan
jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
c. Bentuk
Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya
Interaksi
sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
1.
Asosiatif
Bersifat mengarah pada
bentuk penyatuan terdiri atas beberapa hal berikut :
a) Kerjasama,
terbentuk karena masyarakat menyadari adanya kepentingan yang sama untuk
mencapai tujuan bersama.
b) Akomodasi,
suatu proses penyesuaian dalam interaksi untuk mengurangi, mencegah atau
mengatasi ketegangan dan kekacauan. Proses ini dibedakan menjadi beberapa
bentuk, yaitu :
Æ Coeraon,
yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan,
misalnya perbudakan.
Æ Kompromi,
yaitu bentuk akomodasi antara pihak-pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya
agar mencapai suatu penyelesaian pada konflik.
Æ Mediasi,
yaitu cara menyelesaikan konflik dengan bantuan pihak ke tiga yang netral.
Æ Arbitration,
yaitu meminta bantuan pihak ketiga dengan dipilih oleh kedua belah pihak.
Contoh, konflik buruh-buruh pengusaha dan badan perburuan Depnaker sebagai pihak
ketiga.
Æ Adjudication
(peradilan), suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.
Æ Statelemate,
pihak yang bertentangan mimiliki kekuatan yang seimbang dan berhenti pada suatu
titik karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin untuk maju dan mundur.
Contoh goncatan senjata.
Æ Toleransi,
suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan.
Æ Consiliation,
usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih agar mencapai
persetujuan bersama.
c) Asimilasi
Proses
yang menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan
dalam masyarakat seperti usaha
menyamakan sikap mental dan tindakan. Asimilasi timbul apabila munculnya
kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda, dan kemudian
bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga kebudayaan asli akan
berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sabagai kebudayaan
campuran.
d) Akulturasi
Proses
yang muncul apabila suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur
dari suatau kebudayaan asing sehingga unsur kebudayaan itu diterima diolah
kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu
sendiri.
2.
Disosiatif
Interaksi yang mengarah
pada bentuk pemisahan yang terbagi dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut :
a) Kompetisi,
suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok agar memperoleh
kemenangan.
b) Kontravensi,
bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan, pertentangan atau
konflik, wujudnya antara lain tidak senang, menghalangi, menghasut, memfitnah,
dan lain sebagainya.
c) Konflik,
proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham dan kepentingan yang
sangat mendasar, sehingga menimbulkan masalah yang mengganjal di antara mereka
yang bertikai.
D.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Interaksi Sosial
a. Sugesti,
proses pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang lain dengan cara tertentu
dan diikuti tanpa berfikir panjang. Contohnya seorang remaja putus sekolah akan
mudah ikut-ikutan terlibat kenakalan remaja.
b. Imitasi,
pembentukan nilai dengan meniru cara-cara orang lain. Contohnya. Seorang anak
sering meniru kebiasaanorang tua.
c. Identifikasi,
meniru dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya. Contoh meniru gaya
artis.
d. Simpati,
perasaan tertarik yang timbul dan membuat merasa seolah-olah berada dalam
keadaan ojrang lain. Contoh mengucap selamat ulang tahun.
e. Empati,
rasa haru ketika seorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik
perhatian, dan merupakan kelanjutan dari rasa simpati. Contohnya ketika orang
kecelakaan kita berempati membantu korban.
f. Motivasi,
dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan
pertimbangan dan muncul dari pengaruh orang lain sehingga individu melakukan
kontak dengan orang lain. Contohnya pemberian tugas dari seorang guru merupakan
bentuk motivasi seupaya mereka mau belajar, rajin dan bertanggung jawab.
E.
Perubahan Sosial
a. Pengertian
Perubahan Sosial
Æ Selo
seomoerjan, mengatakan perubahan sosial merupakan segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk di
dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perlakuan di antara kelompok dalam
masyarakat.
Æ Kingley
Davis, mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat.
Æ Gillin
mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang
telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan baru
dalam masyarakat.
Æ Mac
Iver mengatakan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan
sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
Ruang
lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang
material maupun immaterial yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material dan immaterial.
b. Beberapa
Bentuk Perubahan Sosial
1. Perubahan
lambat dan perubahan cepat
Perubahan
yang memerlukan waktu lama dan disertai perubahan kecil yang saling mengikuti
dengan lambat dinamakan evolusi.
Ada
bermacam-macam teori tentang evolusi yaitu,:
a) Uniunear
theories of evolution
Berpendapat
bahwa manusia dan masyarakat, mengalami perkembangan sesuai tahap-tahap
tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana kemudian bentuk kompleks, sampai
pada tahap sempurna.
b) Universal
theory of evolution
Berpendapat
bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai tahap-tahap tertentu
yang tetap, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang
tertentu.
c) Universal
Theory of evolution
Menekankan
penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
Perubahan sosial yang berlangsung cepat.
syarat-syarat
terjadi evolusi :
Æ Harus
ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
Æ Adanya
seorang pemimpin atau sekelompok orang yang di anggap mampu memimpin masyarakat
tersebut.
Æ Pemimpin
tersebut harus dapat menunjuk suatu tujuan potensi masyarakat.
2. Perubahan
Kecil Dan Perubahan Besar
Perubahan
kecil merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
tidak membawa pengaruh langsung terhadap masyarakat. Perubahan besar merupakan
perubahan-perubahan yang dapat membawa pengaruh besar.
3. Perubahan
Yang Dikehendaki dan Perubahan Yang Tidak Dikehendaki.
Perubahan
yang dikehendaki merupakan perubahan yang direncanakan terlebih dahulu oleh
pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Perubahan
yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang terjadi tanpa di kehendaki.
4. Faktor-Faktor
Yang Menyebabkan Perubahan Sosial
a) Bertambah
atau berkurangnya penduduk, pertambahan penduduk menyebabkan terjadinya
perubahan dalam sruktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan.
Berkurangnya penduduk menyebabkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian
kerja dan stratafikasi sosial.
b) Penemuan-penemuan
baru, Jalannya unsur kebudayaan baru tersebar ke lain-lain, bagian masyarakat
dan cara-cara kebudayaan baru tersebut diterima dipelajari dan akhirnya dalam
masyarakat yang bersangkutan.
c) Pertentangan
masyarakat, Bisa terjadi antara kelompok dengan individu dan kelompok dengan
kelompok.
d) Terjadinya
pemberontakan atau revolusi, Menyebabkan perubahan sosial yang mendasar pada
segenap lembaga kemasyarakatan. Perubahan sosial juga disebabkan oleh Faktor
yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, yaitu : sebab-sebab yang berasal
dari luar lingkungan dalam fisik yang ada di sekitar manusia, peperangan dan
pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
c. Faktor-Faktor
Yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan
1.
Kontak dengan budaya lain
2.
Sistem pendidikan yang maju
3.
Sikap menghargai hasil karya seseorang
dan keinginan untuk maju
4.
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan
menyimpang
5.
Sistem masyarakat yang terbuka
6.
Penduduk yang heterogen
7.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap
bidang-bidang kehidupan tertentu
8.
Orientasi kemuka
9.
Nilai peningkatan taraf hidup
d. Faktor-Faktor
Yang Menghambat Terjadinya Perubahan
1.Kurangnya
hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain
2.Perkembangan
ilmu pengetahuan yang terlambat
3.Sikap
masyarakat yang tradisionalis
4.Adanya
kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
5.Rasa
takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6.Prasangka
terhadap hal-hal baru
7.Kebiasaan
Masyarakat
Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang mempunyai ciri adanya perubahan
yang sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan baik perubahan sistem ekonomi,
politik, sosial dan sebagainya. Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas
berbagai suku bangsa memicu munculnya masalah. Maslah kesukubangsaan yang
memiliki potensi pemecah belah dan penghancuran sesame bangsa Indonesia.
konflik-konflik yang sering terjadi adalah konflik antar etnik dan antar agama.
Ini merupakan konflik yang sering terjadi akibat kemajemukan masyarakat
Indonesia mungkin masih belum bisa diterima oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Seperti yang terjadi ketika masa penjajahan masyarakat Indonesia memaksa
Soekarno untuk menjadi Presiden dan Hatta sebagai wakil presiden. Masyarakat
Indonesia memilih atas dasar kepercayaan dan keinginan untuk terbebas dari
penjajahan dengan cara mengangkat pemimpin untuk memproklamirkan kemerdekaan.
Pada saat itu terjadi revolusi yang besar yang mampu mengubah seluruh
masyarakat Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpualn
Æ Arti
Interaksi Sosial artinya melibatkan kedua belah pihak. Faktor-faktor interaksi
sosial antara lain imitasi, sugesti, identifikasi : kecenderungan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan oranglain. Simpati : suatu proses dimana
seseorang merasa tertarik dengan orang lain.
Æ Bentuk-bentuk
Interaksi sosial (association processes), erja sama :suatu usaha bersama antara
orang perorangan atau kelompok uintuk mencapai tujuan bersama.
Æ Bentuk
kerjasama antara lain kerja sama spontan yaitu kerjasama yang terjadi secara
serta-merta. kerja sama langsung yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah
atasan kepada bawahan atau pengusaha teerhadap rakyatnya.
Æ Kerja
sama kontrak yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat ketetapan tertentu yang
disepakati bersama.
Æ Perubahan
sosial adalah interaksi sosial dalam suatu hubungan antar sesame manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar sesame
individu, antar kelompok maupun antar individu dan kelompok. Jadi di dalam
sebuah masyarakat terdapat interaksi sosial yang membuat mereka terhubung antar
satu dengan yang lainnya dan masyarakat dapat berubah sesuai dengan lingkungan.
B. Saran
Dalam kehidupan, tentunya kita tidak bisa
hidup sendiri, artinya berinteraksi dengan masyarakat adalah kewajiban mutlak
setiap manusia, sebab dari lahir sampai meninggal kita akan terus menerus
membutuhkan masyarakat.
Maka dari itu, marilah menjalin
interaksi yang baik sebaik-baiknya, baik itu antar individu, antar kelompok,
dan individu dengan kelompok, agar menggapai titik akhir yaitu saling tolong –
menolong, serta terjalin persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.
Duddy Mulyawan’s Site
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007)
. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi
Aspek
Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi.
(2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) .
perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESS
http://krizi.wordpress.com/2009/07/25/makalah-interaksi-sosial/
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/humaniora/3522042.htm
Kuswanto
dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.