BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan
perkembangan teknologi dan makin jauhnnya spesialisasi dalam perusahaan serta
juga makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka factor
produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi.
Sebenarnya
masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tak akan berakhir,
mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai rupa
aspek. Namun sangat disayangkan hubungan ini tidak mempunyai kesinembungan,
kini diantara para ahli ekonomi sendiri belum terdapat ‘communis opinion’
tentang apa yang disebut modal, sehingga banyak pendapat-pendapat mengenai
modal yang kadang-kadang bertentangan satu sama lainnya. Diantaranya A.Amonn,
J.von Komorzynsky memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan yang diharapkan
atas barang-barang modal yang belum digunakan. Prof.Meij mengartikan modal
sebagai “kolektivitas dari barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca
sebelah debit sedangkan yang dimaksudkan dengan barang-barang modal ialah semua
barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk
membentuk pendapatan. Prof.Polak mengartikan modal sebagai kekuasaan untuk
menggunakan barang-barang modal, dengan demikian modal ialah terdapat di neraca
sebelah kredit. Prof.Bakker mengartikan modal sebagai baik yang berupa
barang-barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang
terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari
barang-barang itu tercatat disebelah kredit.
Namun
yang perlu kita ketahui sebagai dasar
pemahaman terhadap pengertian modal itu sendiri adalalah Setiap perusahaan
membutuhkan dana (modal) agar usaha tersebut dapat beroperasi. Dana yang
diperoleh bisa bersumber dari pemilik, kreditur, bahkan berupa donasi. Kemudian
dana yang diterima oleh perusahaan digunakan untuk membiayai factor-faktor
produksi termasuk membeli surat-surat berharga yang sering disebut
efek/sekuritas baik untuk kepentingan transaksi maupun untuk mejaga likuiditas
perusahaan.
Dari
pembelian-pembelian untuk operasional perusahaan ini diharapkan modal yang
telah dikeluarkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam jangka waktu
yang pendek tentunya dengan niai yang lebih tinggi dari total biaya yang telah
keluar.Dengan demikian maka dana tersebut akan terus berputar setiap periodenya
selama hidupnya perusahaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Apa
pengertian modal kerja ?
2. Bagaimana
struktur jangka waktu modal kerja ?
3. Bagaimana
cara menaksirkan jumblah modal kerja ?
4. Bagaimana
efisiensi modal kerja ?
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
pengertian modal kerja.
2. Memahami
struktur jangka waktu modal kerja.
3. Memahami
cara menaksirkan jumblah modal kerja.
4. Memahami
efisiensi modal kerja.
BAB
I
PEMBAHASAN
A. Modal Kerja
a. Pengertian Modal Kerja
Gitman
(2001) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan
bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain
dalam suatu kegiatan bisnis. Weston dan Brigham (1986) menjelaskan bahwa
manjemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam jangka pendek: kas,
surat-surat berharga (efek), piutang, dan persediaan.
Pengertian
modal kerja adalah jumlah kekayaan atau aktiva lancar, seperti kas atau uang
tunai di peti kas dan di bank, piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan
pembantu, dan barang jadi, ditambah kewajiban atau pasiva lancar, seperti
hutang usaha dan pinjaman jangka pendek. Dengan demikian maka manajemen modal
kerja merupakan semua kegiatan dalam rangka pengelolaan aktiva lancar dan
pasiva lancar.
Modal
terbagi atas dua apabila dilihat dari neraca yaitu “Modal Aktif” ialah modal yang tertera di
sebalah debit dari neraca, yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh
dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan, sedangkan pengertian “Modal pasif”
ialah modal yang tertera di sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan
sumber-sumber darimana dana diperoleh. Elemen-elemen dari modal aktif akan
selalu berubah-berubah, akan selalu berganti-ganti baik dalam waktu pendek
(kas, persediaan, piutang).Sedangkan nilai dari modal pasif dalam jangka waktu
tertentu adalah relative permanen.
Berdasarkan cara dan
lamanya perputaran modal aktif dapat dibedakan atas :
Ø Aktiva
Lancar
Ø Aktiva
Tetap
Aktiva
Lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi,
dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek (umumnya kurang
dari satu tahun). Dilihat dari pengertian Modal Kerja itu sendiri dari beberapa
konsep,aktiva lancar merupakan elemen dari Modal Kerja.
b. Jenis-Jenis Modal Kerja
1. Modal
Kerja Permanen (permanent working capital) yaitu modal kerja yang harus tetap
ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain
modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
Permanent Working Capital dibedakan dalam :
a) Modal
Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitasnya.
b) Modal
Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan
untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. Pengertian ‘normal’ disini
adalah dalam artian yang dinamis.Apabila suatu perusahaan misalnnya selama 4
atau 5 bulan tara-rata perbulannya mempunyai produksi 1000 unit maka dapat
dikatakan luas produksi normalnnya adalah 1000 unit.Apabila kemudian tarnyata
bahwa selama 4 atau 5 bulan mendatang luas produksi normalnya di sinipun
berubah menjadi 2000 unit.
2.
Modal Kerja
Variabel (Variabel Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan
antara :
a) Modal
Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena fluktasi musiman
b) Modal
Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur.
c) Modal
Kerja Darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja yang besarnnya
berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnnya
(misalnnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).
B.
Struktur
Jangka Waktu Modal Kerja
Apabila
diasumsikan bahwa perusahaan telah mempunyai kebijaksanaan tentang pembayaran
pembelian, pembayaran upah dan gaji, serta pembayaran pajak dan biaya-biaya
lain, maka jumlah hutang dagang dan rekening accruals akan berubah dengan
sendirinya apabila aktivitas perusahaan berubah.
Ada 3 Strategi
Pendanaan :
1.
Pendanaan
Hedging
Strategi pendanaan ini
membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama
dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut menjadi kas.
Strategi
ini mendasarkan diri atas matching principle, yang menyatakan bahwa sumber dana
hendaknya disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut diperlukan.
2.
Pendanaan
Konservatif
Pendekatan
ini memberikan margin of safety yang cukup besar. Yaitu,sebagian aktiva lancar
bukan permanent, didanai dengan pendanaan jangka panjang.Misalnya, Kalau
diperkirakan dana tersebut akan diperlukan untuk enam bulan, perusahaan mungkin
mencari pinjamam dengan jangka waktu dua belas bulan.
3.
Pendanaan
Agresif
Pada
pendanaan ini perusahaan berani mengambil resiko. Strategi ini berarti mendanai
sebagian kebutuhan jangka panjang dengan pendanaan jangka pendek. Apabila suku
bunga kredit jangka pendek memang lebih rendah dari jangka panjang, maka
strategi ini akan dikompensir lebih tinggi.
a.
Jumlah
Aktiva Lancar
Jika
perusahaan lebih menetapkan kebijakan tentang piutang dan persediaan, maka
jumlah aktiva lancar disamping dipengaruhi oleh tingkat operasi perusahaan juga
akan dipengaruhi oleh besar kecilnya
perusahaan menyediakan kas. Semakin besar aktiva likuid atau kas yang
disediakan, semakin besar jumlah aktiva lancar yang dimiliki.
Meskipun
hubungan antara jumlah aktiva lancar dengan tingkat kegiatan tidaklah linear,
tetapi dapat dilihat bahwa semakin besar tingkat kegiatan, semakin besar pula
jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Besar kecilnya aktiva lancar
tersebut juga dipengaruhi oleh besar
kecilnya aktiva likuid yang dipertahankan oleh perusahaan.
b.
Kombinasi
Keputusan Struktur Hutang dan Aktiva
Lancar
Apabila
keputuan Struktur Hutang dan Aktiva Lancar dikombinasikan , maka kita bisa
menjumpai berbagai situasi. Misal, perusahaan mungkin memilih pendanaan
agresif. Berarti sebagian kebutuhan jangka panjang dibiayai dengan dana jangka
pendek. Disamping itu perusahaan juga memilih untuk meyediakan jumlah kas yang
sangat sedikit.
Sebaliknya,
perusahaan bisa memilih pendanaan yang agresif, tetapi dibarengi dangan
penyediaan aktiva likuid yang relatif besar.
jika perusahaan sering tidak mampu memenuhi
kewajiban financial, hanya karena pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo
tidak memiliki kas, maka mungkin saja para supplier, bank, dan pihak – pihak
lain, berkurang kepercayaan mereka terhadap perusahaan tersebut.
C.
Menaksir
Jumlah Modal Kerja
Modal
Kerja diartikan sebagai aktiva lancar untuk operasi perusahaan. Misalnya, tidak
termasuk didalamnya piutang kepada manajemen, investasi pada sekuritas dan
sebagainya. Untuk menghitung kebutuhan modal kerja, bank akan memproyeksi
berapa aktiva lancar tersebut, kemudian 70%-nya akan disediakan dananya dalam
bentuk kredit modal kerja.
Metode
keterkaitan dana pada modal kerja,
Metode ini mengakui 2 hal penting, yaitu, Untuk mendanai kebutuhan akan modal
kerja mungkin saja telah disediakan (sebagian) oleh pihak lain dalam bentuk
pendanaan spontan. Dana yang diperlikan untuk membiayai piutang seharusnya
tidak memasukkan unsur laba. Karena itu pengertian modal kerja disini adalah
selisih antara aktiva lancar dengan pendanaan spontan.
a.
Metode Arus Kas
Metode
ini pada dasarnya sama dengan penyusunan anggaran kas. Bedanya adalah bahwa
arus kas yang dipertimbangkan adalah hanya arus kas yang menyangkut pengeluaran
atau penerimaan dari operasi sehari – hari.
D. Penentuan Besarnya Jumblah Modal Kerja
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama
tergantung kepada 2 faktor yaitu :
1. Periode
perputaran atau periode terikatnya modal kerja
2. Pengeluaran
kas rata-rata setiap harinya
Dengan
jumlah pegeluaran setiap harinya yang tetap,tetapi dengan makin lamanya periode
perputaran, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin besar. Periode
perputaran/periode terikatnya modal kerja adalah merupakan keseluruhan atau
jumlah dari periode-periode yang meliputi jangka waktu pemberi kredit beli,
lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, lamanya
barang jadi disimpan di gudang dan jgk waktu penerimaan piutang sedangkan
pengeluaran yang dimaksud disini adalah biaya rata-rata perhari untuk membeli
bahan baku, bayar gaji buruh, bahan pembantu, dan lain-lain.
Contoh :
Periode
perputaran :
Lamanya
proses produksi = 10 hari
Lamanya
barang disimpan digudang = 10 hari
Jangka
waktu penerimaan piutang = 10 hari
Periode
perputaran atau periode terikatnya modal kerja = 30 hari
Pengeluaran
setiap harinya :
Bahan
mentah = 4.000
Bahan
pembantu = 2.000
Upah
buruh = 3.000
Pengeluaran-pengeluaran
lain = 1.000
Jumlah
pengeluaran setiap harinya = 10.000
*Kebutuhan modal kerja bagi perusahaan yang
menjalankan aktivitas usaha setiap harinya untuk dapat menjamin kontinuitasnya
usahanya dibutuhkan modal kerja sebesar 10.000 * 30 hari = 300.000
E.
Efisiensi
Modal Kerja
Manajemen
atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting agar
kelangsungan usaha sebuah perusahaan dapat dipertahankan (Hanafi, 2005: 125).
Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja akan menyebabkan
buruknya kondisi keuangan perusahaan sehingga kegiatan perusahaan dapat
terhambat atau terhenti sama sekali.
Adanya kelebihan modal
kerja dalam sebuah perusahaan dapat disebabkan oleh :
1. Pengeluaran
obligasi/saham dalam jumlah yang lebih dari yang diperlukan.
2. Penjualan
aktiva tak lancar yang tak diganti.
3. Terjadinya
laba operasi yang tidak digunakan untuk pembayaran dividen, untuk pembelian
aktiva tetap atau untuk tujuan lain yang serupa.
4. Konversi
atau perubahan aktiva tetap ke dalam modal kerja. Konversi perubahan bentuk
yang tak disertai dengan penggantian dari aktiva tetap ke dalam modal kerja
dengan jalan proses depresiasi, deplesi dan amortisasi.
5. Karena
akumulasi atau penimbunan sementara dari berbagai dana yang disediakan untuk
investasi-investasi dan sebagainya.
Sedangkan terjadinya
kekurangan modal kerja menurut Wijaya (1995: 93-96) dapat disebabkan oleh :
1. Karena
kerugian usaha.
2. Adanya
kerugian luar biasa (Extraordinary Losses). Kerugian luar biasa adalah kerugian
yang tidak disebabkan karena operasi rutin perusahaan.
3. Kebijakan
dividen yang kurang baik
4. Penggunaan
modal kerja untuk memperoleh aktiva tak lancar.
5. Kenaikan
tingkat harga umum
Indikasi
pengelolaan modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja yang
dilihat dari perputaran modal kerja (Husnan, 1997: 98) yang dimulai dari aset
kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas.
Makin pendek periode perputarannya, makin cepat perputarannya sehingga
perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisiens yang pada
akhirnya rentabilitas semakin tinggi.
Rasio-rasio yang
digunakan untuk mengukur efisiensi modal kerja adalah :
a. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Rasio
ini menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh
perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Formulasi dari Working Capital
Turnover (WCT) adalah sebagai berikut :
WCT
= X 100%
b.
Perputaran
persediaan (Inventory Turnover)
Rasio
ini mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini
merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisisensi operasional,
yang memperlihatkan seberapa baiknya manjemen mengontrol modal yang ada pada
persediaan Formulasi dari Inventory Turnover adalah sebagai berikut :
Harga
Pokok Penjualan
Inventory
Turnover = X 100%
c.
Perputaran
Piutang (Receivable Turnover)
Rasio
ini menunjukkan efisiensi pengelolaan piutang perusahaan. Semakin tinggi rasio
menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah. Formulasi dari
receivable turnover (RT) adalah :
RT
= X 100%
Kebijakan
modal kerja yang efisien menghadapkan pihak manajemen pada keputusan yang
mengakibatkan adanya pertukaran (trade off) antara faktor likuiditas dan
profitabilitas (Van Horne,1997: 217). Keputusan untuk menetapkan jumlah modal
kerja yang besar modal kerja memungkinkan tingkat likuiditas terjaga namun
dapat menurunkan profitabilitas. Sebaliknya keputusan yang cenderung untuk
memaksimalkan profitabilitas dapat mengganggu tingkat kelancaran likuiditas.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Æ Pengertian
modal kerja adalah jumlah kekayaan atau aktiva lancar, seperti kas atau uang
tunai di peti kas dan di bank, piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan
pembantu, dan barang jadi, ditambah kewajiban atau pasiva lancar, seperti
hutang usaha dan pinjaman jangka pendek.
Æ Jenis-Jenis
Modal Kerja
Ø Modal
Kerja Permanen (permanent working capital)
Ø Modal
Kerja Variabel (Variabel Working Capital)
Æ Besar
kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada 2 faktor yaitu :
Ø Periode
perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Ø Pengeluaran
kas rata-rata setiap harinya
Æ Manajemen
atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting agar
kelangsungan usaha sebuah perusahaan dapat dipertahankan. Kesalahan atau
kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja akan menyebabkan buruknya kondisi
keuangan perusahaan sehingga kegiatan perusahaan dapat terhambat atau terhenti
sama sekali.
Æ Rasio-rasio
yang digunakan untuk mengukur efisiensi modal kerja adalah :
Ø Perputaran
Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Ø Perputaran
persediaan (Inventory Turnover)
Ø Perputaran
Piutang (Receivable Turnover)
DAFTAR
PUSTAKA
Bakker,
O.,Bedriffshuisoudkunde,deel I,4 drunk.Purmerend.1974
Bambang Rianto. 1995. Dasar-dasar
pembelajaran perusahaan. Yoyakarta:yayasan badan penerbit gadjah mada
Berstein,
L.,Die Betriebswirtschaftliche Finanzierung,C.E>Poeschel Verlag, Stuttgart,
1956
Dahlan siamat. 2004. Manajemen Lembaga
Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Diposkan
oleh Siti Masrifah di 15.44
Handayaningrat,
Soewarno. 1983. Pengantar Study Ilmu
Administrasi dan Manajemen.
http://megood5.blogspot.com/2011/02/makalah-mkeuangan.html
http://www.ngekul.com/manajemen-modal-aktiva-lancar-dan-struktur-hutang/
https://initugasku.wordpress.com/2010/03/03/analisis-pengaruh-efisiensi-modal-kerja-likuiditas-dan-solvabilitas-terhadap-profitabilitas-%E2%80%9Cstudi-kasus-pada-perusahaan-real-estate-dan-property-bursa-efek-jakarta-tahun-2006-2008/
Prof.Dr.Bambang
Riyanto(Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan)
www.manajemenmodalkerja/blog/synclimit/co.id
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.