BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
psikologis, bahwa dorongan rasa ingin tahu manusia yang kuat, telah mendorong
seseorang untuk mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang keadaan
prikehidupan yang berlaku di luar lingkungan masyarakatnya atau negaranya
sendiri. Dan dengan mengetahui keadaan prikehidupan yang berlaku diluar
lingkungan masyarakatnya sendiri dan dapat mengetahui perikehidupan
masyarakatlainnya itu akan mengakibatkan terjadinya salain pengertian dan
terjalinya kerja sama dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan dan
kemajuan bersama. Untuk mengetahui keberadan di luar masyarakatnya atau bangsa
lainnya diperlukan apa yang sekarang dikenal dengan istilah studi komparative
atau studi perbandingan. Menurut pengetian dasarnya studi perbandingan mempuyai
arti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaannya. Sehingga dengan demikian akan dapat memberikan
pegertian dan pemahaman terhadap berbagai macam sistem pendidikan yang ada
diberbagai negara dan kawasan dunia umumnya khususnya sistem pendidikan
Indonesia dan negara-negara maju dengan
berbagai latar belakang sejarahnya, secara komparatif.
Selain
dari beberapa hal tersebut dengan studi perbandingan sistem pendidikan yang
ada, akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya kemampuan untuk membandingkan
berbagai sistem pendidikan dari berbagai negara dan kawasan dunia tersebut.
Kemudian selain yang tersebut dengan studi perbandingan ini pula, seseorang
akan lebih mudah untuk menganalisa dan menyimpulkan sumber-sumber kekuatan dan
kelemahan dari sistem pendidikan yang berorentasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Internasional dan Universal. Dari berbagai hal tersebut kita sebagai penerus
bangsa yang juga cinta akan terciptanyasistem pendidikan yang dapat menumbuhkan
sifat positif dan terbukaterhadap berbagai usaha inovasi dan pembaharuan
pendidikan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan nasional. Dan
pembaharuan ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi perbandingan
sistem pendidikan antara beberapa negara sehingga dapat menegetahui kelemahan
dan kelebihan dari masing-masing sistem yang permah dilakukan dalam suatu
negara tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana
Sistem Pendidikan Di Inggris ?
2. Bagaimana
Sistem Pendidikkan Di Italia ?
3. Bagaimana
Sistem Pendidikan Di Norwegia ?
4. Bagaimana
Perbandingan Sistem Pendidikan Di Inggris, Italia, Norwegia, Dengan Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penulisannya adalah sebagai berikut :
1. Memahami
Sistem Pendidikan Di Inggris.
2. Mengetahui
Sistem Pendidikan Di Italia.
3. Mengetahui
Sistem Pendidikan Di Norwegia.
4. Memahami
Bandingan Sistem Pendidikan Inggris, Italia, Norwegia Dengan Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan di Inggris
a. Sejarah
pendidikan negara inggris
Selama
abad pertengahan sekolah didirikan untuk mengajarkan tata bahasa latin ,
sedangkan magang adalah cara utama untuk memasukkan pekerjaan praktis. Dua
universitas didirikan: di universitas oxford, diikuti oleh university of
cambridge . Sebuah sistem direformasi dari “sekolah tata bahasa bebas”
didirikan pada masa pemerintahan edward vi dari inggris .
Pada
abad ke-19 gereja inggris bertanggung jawab untuk sebagian besar sekolah sampai
pembentukan gratis, pendidikan wajib menjelang akhir abad itu. University
college london didirikan, diikuti oleh king’s college london , dua perguruan
tinggi membentuk universitas london . Durham universitas juga didirikan pada
awal abad 19. Menjelang akhir abad tersebut sebagai ” bata merah “universitas
didirikan.
b. Sistem
pendidikan di Negara Inggris
Pendidikan
di inggris diawasi oleh departemen pendidikan dan departemen bisnis, inovasi
dan keterampilan. Pada tingkat lokal, pemerintah daerah bertanggung jawab untuk
melaksanakan kebijakan untuk pendidikan umum dan sekolah negeri.
1.
Kalender
Pendidikan
Di
Negara tempat David Becham berasal ini
tahun ajaran berlangsung dari akhir September sampai akhir Juli dengan 2 bulan
libur selama musim panas.
2.
Pendidikan Wajib
Pendidikan
wajib di Inggris meliputi sekolah dasar dan sekolah menengah. Sekolah dasar di
mulai dari usia 5 sampai 11 tahun dalam kurun waktu 6 tahun. Tahun pertama dan
kedua disebut infants dan tahun ketiga sampai ke enam disebut Junior . Pada
level sekolah dasar ini tidak di adakan ujian bagi siswa mulai dari kelas satu
sampai dengan kelas enam, kecuali ujian kemampuan yang dilaksanakan ketika anak
berusia tujuh tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal dibandingkan
menghafal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Bahasa Inggris, matematika
dan sains, juga pelajaran dasar seperti sejarah, geografi, musik, seni dan
olahraga.
Sekolah
menengah dimulai dari umur 11 sampai 16 tahun dalam kurun waktu normal 5 tahun.
Di setiap jenjang siswa memperdalam pelajaran mereka pada mata pelajaran inti
dan ditambah setidaknya satu pelajaran bahasa asing. Pada tahun ke-4 barulah
mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian-ujian yang disebut General
Certificate of Secondary Education (GCSE). Setelah menyelesaikan ujian GCSE,
siswa sekolah menengah dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti
program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi
untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang dikenal dengan
"A-Levels."
c. Pendidikan
Pilihan
1.
A levels
A
Levels adalah lanjutan dari sekolah menengah atas jika mereka ingin masuk ke
bangku universitas. Ditempuh selama 2 tahun. Dalam jenjang ini siswa akan
belajar 3 sampai 4 subjek untuk ujian A Levels.
2.
Program Sarjana
Ditingkat
sarjana, siswa di Inggris dapat memilih jurusan art dan sciences. Program ini
biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana selama itu siswa dapat
menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing. Siswa yang akan
lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir.
3.
Pasca Sarjana
dan Doktoral
Jenjang
ini dilaksanakan 1 sampai 2 tahun. Gelar yang mereka peroleh adalah master arts
(MA) ataumaster science (MSc) dan Master in Business Administration (MBA)
setelah mereka menyelesaikan studinya. Seperti di Indonesia, di jenjang ini
siswa harus menyelesaikan semua studinya, membuat tesis dan mengikuti ujian
akhir. Siswa pasca sarjana juga dapat meneruskan program doktoral atau PhD.
B. Sistem Pendidikan di Italia
Italia
menganut sistem pendidikan berupa sekolah publik yang cakupannya sangatlah luas
dimana sistem pendidikan di negara ini sudah berlangsung sejak 1859, ketika
Legge Casati (Casati UU) mengamanatkan pendidikan sebagai tanggung jawab
bersama (Penyatuan Italia, terjadi di tahun 1861). Undang-undang yang dibuat
Casati merupakan undang-undang yang mewajibkan pendidikan dasar dengan tujuan
untuk mengurangi buta huruf yang ada di negeri Italia.
Undang-undang
ini memberikan kontrol pendidikan dasar ke satu kota, dari pendidikan menengah
ke regioni (negara), dan perguruan tinggi yang dikelola oleh Negara. Bahkan
dengan Undang-Undang Casati yang telah diberlakukan dengan mewajibkan siswa
untuk mendapatkan pendidikan, tetap saja masih ada anak yang tidak dikirim
sekolah oleh orangtuanya terutama di daerah pedesaan bagian Selatan Italia.
Seiring
berjalannya waktu, undang-undang yang mengatur tentang pendidikan terus dikaji
hingga akhirnya Italia memiliki suatu sistem yang digunakan oleh semua anak.
Dasar dari sistem pendidikan di Italia untuk anak-anak di sekolah diberi nama
sistem Lombardia. Maksudnya, pendidikan di Italia mencakup semua tahapan
pendidikan yaitu mulai dari sekedar menitipkan bayi untuk pra-dasar, pendidikan
dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan yang bertaraf internasional.
Kurikulum yang mereka gunakan pun telah disyahkan dalam bentuk undang-undang.
Saat ini sistem sekolah
yang ada di Italia yaitu :
1. TK/Pra-sekolah,
Scuola Materna (3 – 5 tahun)
2. Sekolah
Dasar, Scuola Primer (6 -10 tahun)
3. Sekolah
Menengah, Scuola Media (11 – 14 tahun)
4. Sekolah
Menengah Atas, Scuola Superiore, liceo (15 – 19 tahun)
5. Pendidikan
Tinggi, Universita (19 tahun dan seterusnya)
Pemerintah
Italia membebaskan biaya (gratis) untuk semua anak hingga akhir pendidikan
dasar. Selain itu, semua anak yang ada di Italia wajib bersekolah hingga usia
mereka 16 tahun. Departemen Pendidikan, Penelitian dan Perguruan Tinggi
(Ministero dell’Università e della Ricerca) bertanggung jawab untuk
administrasi sekolah negeri di Italia.
Masa
wajib belajar berlangsung selama sembilan tahun dan terdiri dari sekolah dasar
dan sekolah menengah di semua daerah. Tahun ajaran di Italia biasanya berjalan
dari pertengahan September sampai akhir Juni. Untuk jam sekolah bervariasi antara
daerah yang satu dengan daerah yang lain, bisa 5 jam, 6 jam, setengah hari,
bahkan satu hari penuh.
Anak-anak
balita di Italia dijaga dengan berbagai cara, antara lain dengan childminders,
dititipkan di kelompok bermain, ataupun tempat penitipan anak dengan fasilitas
kesehatan yang lengkap. Pengelolaan fasilitas ini dilakukan dalam suatu
organisasi, bisa oleh pemerintah ataupun swasta.
Tempat
penitipan anak dengan fasilitas kesehatan yang lengkap diperuntukkan bagi
anak-anak yang berusia 3 bulan sampai dengan 3 tahun. Komunitas ini disebut
Asile nido. Tidak semua anak diwajibkan untuk dititipkan di tempat ini,
biasanya orang tua yang sibuk bekerjalah yang menggunakan komunitas ini. Biaya
untuk setiap anak bergantung pada pendapatan setiap orang tua yang menitipkan
anaknya. Asile nido merupakan komunitas yang dimiliki oleh pemerintahan Italia
yang telah memiliki reputasi yang sangat baik dan memiliki standar yang lebih
tinggi daripada swasta. Asile nido memiliki jadwal makan dengan kandungan gizi
pada menu yang telah diperhitungkan dan dikonsultasikan oleh ahli gizi yang
diberikan kepada anak-anak yang dititipkan di tempat ini. Asile nido biasanya
buka dari 09:00-16:00 namun fleksibel terhadap kemungkinan bagi orang tua yang
bekerja melebihi jam tersebut.
Asile
nido merupakan salah satu bukti bahwa pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting di negara ini. Berawal dari usia dini, setiap anak diperhatikan
kebutuhannya, baik dari segi gizi, kenyamanan, hingga pembelajaran yang kelak
berguna bagi tumbuh kembang anak tersebut.
a.
TK / Pra-sekolah
(Scuola Materna)
Setiap
anak yang telah berusia 3 – 5 tahun wajib mengenyam pendidikan di scuola
materna. Orang tua, pemerintah, dan para pelaku pendidikan wajib menyediakan
pendidikan untuk anak-anak yang telah mencapai usia 3-5 tahun ini. Oleh sebab
itu, setiap anak berhak mendapatkan satu tempat di sekolah reguler milik
pemerintah tersebut. Pendidikan pra-sekolah di Italia bebas biaya atau gratis
kecuali sekolah yang dikelola oleh swasta.
b.
Sekolah Dasar
(Scuola primer / Elementare)
Usia
6 tahun merupakan usia yang diwajibkan untuk mengenyam pendidikan di sekolah
dasar. Bahkan, pada perubahan undang-undang yang baru memperbolehkan anak yang
telah berusia lima setengah tahun untuk mulai masuk sekolah dasar (hal ini
berkaitan agar sekolah yang ada di Italia sejalan dengan sekolah-sekolah Eropa
lainnya). Semua anak yang akan berusia enam tahun pada 31 Desember boleh
mendaftar dan masuk sekolah dasar.
Pendidikan
yang diajarkan pada anak-anak di Sekolah Dasar (kurikulum), antara lain :
membaca, menulis, matematika, geografi Italia, bahasa Inggris, ilmu pengetahuan
(Sains), musik, komputer, agama (pilihan), dan studi sosial. Anak-anak
bersekolah selama lima tahun. Setiap kelas memiliki daya tampung antara 10
sampai 25 siswa.
c.
Sekolah Menengah
(Scuola Media)
Sekolah
Menengah (Scuola Media) wajib diikuti oleh semua anak yang telah berusia 11 –
14 tahun. Hal ini tercantum dalam kurikulum nasional yang yang diamanatkan oleh
Departemen Pendidikan Publik (Ministero della Pubblica Istruzione, MPI). Siswa
mengikuti kelas 30 jam per minggu, meskipun beberapa sekolah mungkin memberikan
tambahan kelas jika ada permintaan (hingga 40 jam). Jika ada kelas tambahan
(sore hari), biasanya dibiayai dari anggaran sekolah, seperti kelas komputer, bahasa
asing, olahraga, musik (meskipun instrumen dibeli oleh orang tua) dan klub
catur.
Setiap
semester, setiap siswa menerima laporan guru mereka mengenai bakat, perilaku,
dan prestasi. Pada akhir tahun ketiga, setiap siswa mengikuti ujian tertulis
matematika, sains dan bahasa asing. Ujian lisan pun dilakukan untuk semua mata
pelajaran, kecuali agama. Jika ada individu berkebutuhan khusus, maka soal-soal
ujian diadaptasikan dengan tahap perkembangan individu tersebut. Siswa yang
berhasil adalah mereka telah memperoleh ijazah sekolah menengah (diploma di
licenza media) lalu pindah ke sekolah menengah atas.
d.
Sekolah Menengah
Atas (Scuola Superiore, liceo)
Sekolah
Menengah (Scuola Media) wajib diikuti oleh semua anak yang telah berusia 15 –
19 tahun. Sekolah Menengah Atas (scuola Superiore) ditempuh antara tiga sampai
dengan lima tahun kehadiran. Siswa wajib mengikuti dua tahun (biennio) di kelas
umum lalu dilanjutkan dengan satu pilihan kelas di tahun ketiga (triennio).
Saat ini siswa harus memilih program studi yang mereka inginkan untuk
dipelajari, tergantung universitas apa yang mereka minati nantinya sehingga
sekolah membantu menjuruskan siswa tersebut.
Ada
dua kategori sekolah menengah atas yaitu liceo (seperti tata bahasa Inggris
sekolah), yang lebih bersifat akademis, dan Istituto, yang pada dasarnya adalah
sebuah sekolah kejuruan. Setiap sekolah kabupaten memiliki sekolah klasikal,
sebuah sekolah ilmu pengetahuan dan teknis atau sekolah kejuruan sesuai dengan
karakteristik siswa. Bahkan di kota-kota besar pun ada sekolah pelatihan guru
dan sekolah seni dan mungkin ada sejumlah sekolah kejuruan yang mencerminkan
industri lokal setempat.
Pada
umumnya tersedia tempat untuk semua siswa di sekolah-sekolah menengah atas.
Untuk dua tahun pertama di sekolah menengah atas semua siswa mempelajari hal
yang sama, antara lain : agama, sejarah Italia, bahasa dan sastra, ilmu
pengetahuan, matematika, bahasa asing, geografi, sosial –budaya, dan studi
fisik pendidikan. Penjurusan secara khusus (indirizzi) dimulai pada tahun ketiga
ketika mereka bersekolah di sekolah menengah atas.
e.
Pendidikan
Tinggi (Universita)
Universitas
yang ada di Italia tersedia untuk semua siswa jika mereka telah menyelesaikan
lima tahun dari sekolah menengah dan menerima ijazah sekolah menengah atas. Selain
itu, sangatlah memungkinkan bagi siswa yang ingin menjadi mahasiswa bila
dirinya telah menyelesaikan sekolah kejuruan. Dalam rangka mendapatkan ijazah
sekolah menengah atas (diploma di maturità), siswa harus mengikuti ujian dan
lulus ujian baik secara tertulis maupun lisan. Pertama, mengenai ujian
tertulis, mereka akan diminta untuk membuat satu karangan (esai) yang
berhubungan dengan sastra, sejarah, ilmu pengetahuan, ataupun masyarakat. Tes
tertulis yang kedua, biasanya berupa penelitian yang berhubungan dengan
spesialisasi yang mereka pilih. Tes tertulis yang ketiga adalah ujian yang
lebih umum dan mencakup pertanyaan mengenai isu-isu kontemporer dan siswa
diminta menjawab dengan menggunakan salah satu bahasa asing yang telah
dipelajari. Jika mereka lulus, maka mereka berhak mendapatkan ijazah sekolah
menengah atas dan dapat melanjutkan ke tingkat universitas dengan menunjukkan
ijazah mereka tersebut.
Mereka yang melanjutkan
ke universitas akan mengenyam pendidikan selama 4–6 tahun. Pendidikan Tinggi di
Italia didasarkan pada sistem yang ada di perguruan tinggi tersebut. Otonomi
dan kebebasan akademik tidak hanya melekat pada lembaga tersebut, tetapi
terjamin dalam undang-undang. Italia memiliki empat jenis lembaga pendidikan
tinggi yang mendidik jutaan siswa, yaitu :
1. 42
universitas negeri,
2. 6
perguruan tinggi swasta,
3. 3
universitas tehnik – Politecnici , dan
4. 12
lembaga pendidikan tinggi dengan status khusus.
Pemerintah
Italia pun melakukan investasi secara besar-besaran dengan dengan meningkatkan
penyediaan layanan multimedia, laboratorium bahasa, dan pelajaran jarak jauh di
tingkat pendidikan tinggi. Universitas-universitas besar ini terletak di
kota-kota besar yang ada di Italia, antara lain : Bologna (tertua di dunia
didirikan pada 1088), Turin, Roma, Florence, Ferrara, Naples, Modena dan masih
banyak lagi.
C. Sistem Pendidikan di Norwegia
Kebijakan
pendidikan Norwegia berakar pada prinsip kesamaan hak terhadap pendidikan bagi
semua anggota masyarakat, tanpa memperhitungkan latar belakang sosial dan budaya
atau tempat tinggal. Peranan sekolah adalah menyampaikan pengetahuan dan
budaya, serta memajukan mobilitas sosial dan memberikan dasar penciptaan
kesejahteraan bagi semua pihak.
Kegiatan
mengajar di sekolah Norwegia diadaptasikan dengan kemampuan dan keahlian
masing-masing siswa. Pendidikan khusus tersedia bagi penyandang catat tubuh
atau mereka yang membutuhkan perhatian khusus, yang jika tidak dipenuhi maka
tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan mengajar sekolah umum. Sebagai akibat
dari meningkatnya imigrasi, maka jumlah siswa yang memiliki bahasa minoritas
juga bertambah. Kebijakan pendidikan Norwegia mengatur perhatian bagi kebutuhan
khusus akan siswa dengan latar belakang bahasa minoritas, sehingga mereka dapat
menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas dengan baik dan melanjutkan ke
perguruan tinggi serta kemudian bekerja.
Storting
(majelis nasional Norwegia) dan Pemerintah bertanggung jawab menentukan tujuan
dan menetapkan kerangka kerja anggaran untuk sektor pendidikan. Menteri
Pendidikan dan Penelitian merupakan agen administratif yang bertanggung jawab
terhadap hal-hal pendidikan, dan menerapkan kebijakan pendidikan nasional.
Norwegia memiliki sistem sekolah yang seragam dan berdasarkan pada standar
umum. Kurikulum nasional telah diperkenalkan untuk memastikan bahwa standar
pendidikan pemerintah dipenuhi.
Pendidikan
wajib di Norwegia adalah 10 tahun, terdiri dari primary, lower secondary, dan
upper secondary. Pendidikan dasar dan Menengah semenjak berusia 6 tahun. Materi
yang diajarkan umumnya meliputi pengetahuan umum, budaya dan etika. Selanjutnya
dilanjutkan dengan pendidikan menengah atas yang ditempuh selama 3 tahun dengan
materi berimbang antara pengetahuan teoretis dan praktis. Pejabat pendidikan di
tingkat daerah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sekolah yang layak
dapat diakses oleh anak, kaum muda, dan dewasa di semua kotamadya dan daerah.
Kotamadya bertanggunga jawab menjalankan primary dan lower secondary, sementara
upper secondary dikelola oleh tingkat daerah.
Pendidikan
umum di Norwegia tidak dikenakan biaya hingga dan termasuk tingkat upper
secondary. Biaya pendidikan tinggi di semua institusi Negara umumnya tidak
mahal. Bantuan Pinjaman Pendidikan Negara didirikan pada tahun 1947, dan
memberikan pinjaman pada siswa dan bantuan untuk biaya hidup bagi mereka yang
mengikuti program pendidikan tinggi. Bantuan juga diberikan pada siswa Norwegia
yang ingin melanjutkan sebagian kegiatan belajarnya di luar negeri.
Sekolah
swasta memberikan sistem tambahan dari sistem sekolah umum. Direktorat
Pendidikan mengawasi sekolah menengah dan lanjutan sesuai kriteria yang telah
ditetapkan. Program akademis di sekolah swasta harus memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam peraturan terkait. Sekolah swasta yang telah diotorisasi
berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Sistem pendidikan di Norwegia terdiri
dari:
Ø Pendidikan
dasar dan menengah pertama (wajib belajar), 6 tahun sampai 16 tahun, total 10
tahun
Ø Pendidikan
menengah atas (pendidikan umum dan pelatihan kejuruan), 16 tahun 19 tahun, total
3 tahun
Ø Pendidikan
tinggi (universitas dan perguruan tinggi)
Berikut
ini gambaran dari sistem pendidikan di Norwegia, langsung dari pendidikan dasar
dan menengah ke pendidikan tinggi.
a.
Pendidikan
primer dan sekunder (primary dan lower secondary)
Pendidikan
dasar dan menengah wajib di Norwegia membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk
selesai, dan dibagi menjadi sekolah dasar (kelas 1-7, usia 6-13) dan sekolah
menengah pertama (kelas 8-10, usia 13-16). Siswa yang menyelesaikan pendidikan
dasar dan menengah pertama berhak mendapat pendidikan tiga tahun dan pelatihan
di tingkat menengah atas.
b.
Pendidikan
menengah atas (upper secondary)
Dalam
pendidikan menengah atas warga memiliki pilihan antara mengejar pendidikan
kejuruan dan pelatihan dan program untuk studi umum.
Pendidikan
kejuruan dan pelatihan mengarah ke kejuruan perdagangan atau profesi dan
menganugerahkan kualifikasi kejuruan.
Program
untuk studi umum memberikan kesempatan siswa untuk masuk kualifikasi pendidikan
tinggi dan dengan demikian kesempatan untuk melanjutkan belajar di sebuah
perguruan tinggi universitas atau universitas.
Seseorang
dapat masuk kualifikasi pendidikan tinggi setelah setidaknya 13 tahun
pendidikan sekolah dasar, menengah dan atas di Norwegia.
c.
Folk high school
Folk
high school sangat terkenal di Norwegia, terutama sebagai tahun transisi bagi
mereka yang ingin libur antara masa pendidikan sekolah menengah pertama dan
menengah atas, atau bagi mereka yang ingin beristirahat sejenak untuk
mempertimbangkan pendidikan selanjutnya dan kesempatan kerja.
Sekitar
6.000 siswa mengenyam pendidikan di folk high school tiap tahunnya, rata-rata
berusia antara 18 dan 25 tahun, dan telah menyelesaikan pendidikan menengah
atas. Beberapa folk high school juga menawarkan kursus singkat bagi para senior
dan empat diantaranya menawarkan program bagi penyandang cacat. Sekitar 10
persen siswa yang mengikuti pendidikan folk high school merupakan siswa
internasional.
Folk
high school menyediakan rumah tinggal yang merupakan bagian penting dari
keseluruhan program pendidikan. Program pengajaran melihat siswa dari
perspektif holistik, dan dirancang untuk mendorong mereka mengembangkan diri,
kehidupan sosial dan akademis mereka. Semua sekolah berukuran kecil, dengan
jumlah siswa yang mendaftar antara 60 sampai 100 siswa.
Folk
high school tidak memberikan gelar atau menyelenggarakan ujian resmi. Siswa
yang menyelesaikan pendidikan folk high school menerima diploma, tapi sekolah
tidak memberikan kualifikasi formal seperti sistem pendidikan umum. Mata
pelajaran yang ditawarkan termasuk musik, drama, kehidupan luar, media masa,
pendidikan komputer, kerajinan, solidaritas internasional, olah raga dan masih
banyak lagi, dan semua siswa diharuskan untuk menghadiri kelas tambahan. Lebih
lanjut, setiap sekolah memiliki sejumlah kelas yang wajib dihadiri.
Rata-rata
folk high school dimiliki dan dijalankan oleh organisasi swasta dan yayasan,
namun 10 diantaranya dimiliki oleh otoritas daerah dan kotapraja. Siswa tidak
membayar biaya sekolah, namun diharuskan untuk membiayai kehidupan mereka
sendiri dan membayar untuk kegiatan darmawisata, kegiatan siswa dan materi
studi. Pinjaman siswa dan beasiswa diberikan melalui Dana Pinjaman Pendidikan
Negara Norwegia.
D. Perbandingan Sistem Pendidikan di Inggris, Italia,
dan Norwegia dengan Indonesia
Penyelenggaraan
sistem pendidikan dasar di Inggris lebih menekankan pada praktek daripada
teori. Sekolah dasar di negara tersebut diperuntukkan untuk anak usia 5 sampai
10 tahun dan berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun. Dalam sistem
pendidikan di Inggris tidak ada sistem ujian untuk naik ke kelas selanjutnya.
Ujian kemampuan dasar dilakukan hanya satu kali ketika siswa berumur 7 tahun.
Tahun pertama dan kedua disebut infants dan tahun ketiga sampai keenam disebut
Junior. Kurikulum mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah dasar di sana
antara lain bahasa Spanyol, matematika, IPA, IPS, pelatihan berupa pelatihan
musik, seni, estetika, dan kerajinan tangan serta pelajaran olahraga atau
pendidikan jasmani.
Penyelenggaraan
sistem pendidikan dasar di Indonesia lebih menekankan pada teori daripada
praktek. Sekolah dasar di Indonesia diperuntukkan untuk anak usia 6 sampai 11
tahun dan berlangsung dalam kurun waktu 6 tahun. Jenjang sekolah dasar di
Indonesia yaitu jenjang kelas I-VI. Dalam sistem pendidikan di Indonesia
mengenal yang namanya ujian kenaikan kelas, yaitu yang dilaksanakan pada akhir
semester kedua. Evaluasi yang dilakukan yaitu dengan cara Ujian Nasional. Jika
siswa tidak lulus ujian nasional tahap 1, siswa harus mengikuti UN tahap 2.
Jika siswa tidak lulus pada tahap 2, mereka harus mengikuti program kejar
paket. Kurikulum mata pelajaran yang diajarkan antara lainPendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya
dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Muatan
Lokal.
Keunggulan
sistem pendidikan di Inggris yaitu menganut pola press shcematic. Itu artinya
bahwa kurikulum mata pelajaran yang diajarkan tidak terlalu banyak yang
dipelajari dan siswa akan lebih terfokus dan terspesialisasi, sehingga akan
lebih dapat memahami dan memaknai apa yang diajarkan. Selain itu siswa-siswa
dalam belajar tidak seperti banyak mendapatkan tekanan selama bersekolah. Waktu
studi di sana lebih singkat daripada di Indonesia. Sekolah bagi mereka adalah
tempat untuk bermain, berkreasi, dan berdiskusi. Di Inggris biaya sekolah
sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Guru-guru yang ada di sana juga sangat
berkompeten dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualifikasi
pendidikan di Inggris dikenal dan diakui secara internasional. Standar kualitas
institusi Inggris adalah salah satu yang terbaik di dunia. Metode pengajaran
yang digunakan bertujuan untuk mempersiapkan murid dengan keterampilan yang
diperlukan di pasar global. Sekolah menyediakan berbagai macam jurusan yang
dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan murid.
Keunggulan
sistem pendidikan di Indonesia yaitu dalam kurikulum mata pelajaran mengajarkan
mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan. Melalui pendidikan agama
dan pendidikan kewarganegaraan tersebut diharapkan akan melahirkan warganegara
yang memiliki moral yang baik. Selain mata pelajaran pendidikan agama dan
pendidikan kewarganegaraan juga diajarkan mata pelajaran muatan lokal. Dengan
mata pelajaran muatan lokal, maka akan dapat membantu melestarikan budaya yang
dimiliki oleh Indonesia.
Berdasarkan
temuan keunggulan sistem pendidikan Indonesia, sistem pendidikan di Indonesia
agar lebih baik lagi harus sedikit meniru sistem pendidikan di negara Inggris
yang tidak terlalu banyak memberikan kurikulum mata pelajaran. Pendidikan lebih
menekankan pada praktek daripada teori. Selama ini, siswa di Indonesia lebih
ditekankan pada aspek kognitifnya saja dan siswa dituntut untuk belajar banyak
teori. Akan lebih baik apabila kognitif, afektif dan psikomotornya diberikan
secara seimbang. Kesempatan warga untuk memperoleh pendidikan di Indonesia juga
masih sulit dijangkau. Padahal pemerintah mencanangkan dana sebesar 20% dari
APBN untuk pendidikan. Akan tetapi istilah sekolah gratis masih belum
terealisasikan pada kenyataannya. Pemerintah harus mengatur ulang pendanaan
yang diberikan agar setiap warga dapat merasakan pendidikan secara merata. Guru
di Indonesia juga harus dibina lagi hatinya supaya bisa melaksanakan tugasnya
sebagai pembimbing dan pendidik dengan baik.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Æ Pendidikan
wajib di Inggris meliputi sekolah dasar dan sekolah menengah. Sekolah dasar di
mulai dari usia 5 sampai 11 tahun dalam kurun waktu 6 tahun. Tahun pertama dan
kedua disebut infants dan tahun ketiga sampai ke enam disebut Junior . Pada
level sekolah dasar ini tidak di adakan ujian bagi siswa mulai dari kelas satu
sampai dengan kelas enam, kecuali ujian kemampuan yang dilaksanakan ketika anak
berusia tujuh tahun
Æ Penyelenggaraan
sistem pendidikan dasar di Inggris lebih menekankan pada praktek daripada
teori, sedangkan Penyelenggaraan sistem pendidikan dasar di Indonesia lebih
menekankan pada teori daripada praktek.
Æ Keunggulan
sistem pendidikan di Inggris yaitu menganut pola press shcematic. Itu artinya
bahwa kurikulum mata pelajaran yang diajarkan tidak terlalu banyak yang
dipelajari dan siswa akan lebih terfokus dan terspesialisasi
Æ Keunggulan
sistem pendidikan di Indonesia yaitu dalam kurikulum mata pelajaran mengajarkan
mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan.
Æ Saat
ini sistem sekolah yang ada di Italia yaitu :
o
TK/Pra-sekolah,
Scuola Materna (3 – 5 tahun)
o
Sekolah Dasar,
Scuola Primer (6 -10 tahun)
o
Sekolah
Menengah, Scuola Media (11 – 14 tahun)
o
Sekolah Menengah
Atas, Scuola Superiore, liceo (15 – 19 tahun)
o
Pendidikan
Tinggi, Universita (19 tahun dan seterusnya)
Æ Sistem
pendidikan di Norwegia terdiri dari:
o
Pendidikan dasar
dan menengah pertama (wajib belajar), 6 tahun sampai 16 tahun, total 10 tahun
o
Pendidikan menengah
atas (pendidikan umum dan pelatihan kejuruan), 16 tahun 19 tahun, total 3 tahun
o
Pendidikan
tinggi (universitas dan perguruan tinggi)
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.ef.co.id/upa/education-systems/education-system-uk/
http://home-ed.info/heabroad.htm
http://inclusion.uwe.ac.uk/inclusionweek/articles/worldwide.htm
http://milan.angloinfo.com/countries/italy/schooling.asp
http://www.arcaini.com/ITALY/ItalyHistory/PeopleOfItaly.htm
http://www.childrencrossingborders.org/italy.html
http://www.culturalpolicies.net/web/italy.php?aid=832
http://www.ibe.unesco.org/fileadmin/user_upload/Policy_Dialogue/48th_ICE/Me
ssages/italy_MIN08.pdf
http://www.ilsegnalibro.com/educatio.html
http://www.ssc.education.ed.ac.uk/resources/general/internat.html
http://rgultom.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
diunduh pada tanggal 26 Oktober 2011
http://www.norwegia.or.id/About_Norway/policy/Kesejahteraan/mariannetest/
diunduh pada tanggal 26 Oktober 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Norwegia
diunduh pada tanggal 26 Oktober 2011
http://www.norwegia.or.id/studywork/Belajar/higher/
diunduh pada tanggal 28 Oktober 2011
http://www.hive.no/norwegian-educational-system/category2328.html
diunduh pada tanggal 28 Oktober 2011
http://www.nokut.no/en/INVIA-en/I-want-to-study/Studying-in-Norway/The-Norwegian-educational-system/
diunduh pada tanggal 28 Oktober 2011
http://nurwahyudi.blogspot.com/2010/09/sistem-pendidikan-di-inggris.html
http://triristek.wordpress.com/2012/02/11/sejarah-pendidikan-negar-inggris/
Halo Semua, nama saya Jane alice seorang wanita dari Indonesia, dan saya bekerja dengan kompensasi Asia yang bersatu, dengan cepat saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua orang Indonesia yang mencari pinjaman Internet agar berhati-hati agar tidak jatuh ke tangan penipu dan fraudstars banyak kreditur kredit palsu ada di sini di internet dan ada juga yang asli dan nyata,
BalasHapusSaya ingin membagikan testimonial tentang bagaimana Tuhan menuntun saya kepada pemberi pinjaman sebenarnya dan dana pinjaman Real telah mengubah hidup saya dari rumput menjadi Grace, setelah saya tertipu oleh beberapa kreditor kredit di internet, saya kehilangan banyak uang untuk membayar pendaftaran. biaya. . , Biaya garansi, dan setelah pembayaran saya masih belurrm mendapat pinjaman saya.
Setelah berbulan-bulan berusaha mendapatkan pinjaman di internet dan jumlah uang yang dihabiskan tanpa mendapat pinjaman dari perusahaan mereka, maka saya menjadi sangat putus asa untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor kredit genue online yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya jadi saya memutuskan untuk Hubungi teman saya yang mendapatkan pinjaman onlinenya sendiri, kami mendiskusikan kesimpulan kami mengenai masalah ini dan dia bercerita tentang seorang pria bernama Mr. Dangote yang adalah CEO Dangote Loan Company.
Jadi saya mengajukan pinjaman sebesar (Rp400.000.000) dengan tingkat bunga 2% rendah, tidak peduli berapa usiaku, karena saya mengatakan kepadanya apa yang saya inginkan adalah membangun bisnis saya dan pinjaman saya mudah disetujui. Tidak ada tekanan dan semua persiapan yang dilakukan dengan transfer kredit dan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mendapatkan sertifikat yang diminta dikembalikan, maka uang pinjaman saya disimpan ke rekening bank saya dan mimpiku menjadi kenyataan. Jadi saya ingin saran semua orang segera melamar kepada Mr. Dangote Loan Company Via email (dangotegrouploandepartment@gmail.com) dan Anda juga bisa bertanya kepada Rhoda (ladyrhodaeny@gmail.com) dan Mr. jude (judeelnino@gmail.com) dan Juga Pak Nikky (nicksonchristian342@gmail.com) untuk pertanyaan lebih lanjut
Anda juga bisa menghubungi saya melalui email di ladyjanealice@gmail.com